Kehidupan memberikan banyak pelajaran yang sangat
berati, dan kehidupan mengajarkan kita untuk dapat jauh lebih memahami arti
dari sebuah kesetian. Aku bukanlah manusia yang sempurna, yang mampu memahami
arti sebuah kesetian tetapi aku adalah manusia yang akan berusaha untuk tetap
setia. Sedikit sulit memang memprakteknya secara langsung tetapi aku percaya dia
memahami aku.
Yahh….dia, dia yang terkadang sibuk dengan
kesehariannya, dia yang terkadang terlalu larut akan masalahnya, dia yang terkadang
masih merasa kurang percaya diri untuk ku, dan dia yang terkadang sulit
memahami aku. Tapi satu yang aku percaya bahwa dia akan selalu menjaga rasa itu
dengan kesetiaanya.
Entah, kalimat apa yang harus aku lontarkan
untuknya. Tetapi setiap kali dia ada dihadapanku semua selalu mengalir apa
adanya, tanpa ada kebohongan sedikit pun hanya karena ingin menutupi diri.
Mungkin, karena aku sudah terlalu lama mengenalnya, jauh sebelum sebuah kata
yang tak pernah terfikir dari benakku terlontar dari bibirnya. Walaupun
kenyataannya diawal hanya lewat pesan, dan kurang meyakinkan.
Terkadang setiap gerak dan langkahnya memperlakukan
aku meninggalkan suatu kesan yang tak tampak. Mungkin orang lain akan beragapan
sikap dan caranya memperlakukanku tak mengesankan suatu keromantisan
sedikitpun. Tetapi lain menurutku, bagiku dia istimewa.
Semua berawal ketika aku terlalu larut dalam
keegoisanku, yang selalu ingin dimengerti dan diperhatikan. Padahal
kenyataannya dia adalah sesosok manusia yang kurang peka akan inginku. Wajar
saja, aku hanya mengeluhkan keegoisanku itu didalam hati. Tetapi buruknya
adalah ketika aku mulai tidak sanggup menampung semua keegoisanku tersebut
semua akan tumpah dengan kemarahan yang hanya mampu kukirim lewat pesan. Tetapi
dia selalu mampu membuat semua kembali seperti semula, mungkin karena sifat
kedewasaanya.
Tampak usahanya ketika dia mulai memfokuskan
dirinya untukku. Wlaupun gangguan-gangguan dari luar itu tak mungkin
dipungkiri. dan banyak mereka yang selalu berkicau akan tindakannya yang
dianggap biasa. Yaa….awalnya sempat otak ini diselimuti kabut- kabut tersebut
tetapi mendadak muncul sikapnya yang tak tampak lagi, dengan sigapnya menghapus
kabut-kabut tersebut. Hal-hal yang tak tampak oleh orang lain tersebutlah yang
bisa membuatku yakin akannya.
Ada yang bertanya kenapa aku masih ingin
mempertahankannya, hanya karena melihatku yang selalu sendiri disaat
kegelisahan mulai melandaku. Tetapi pertanyaan mereka hanya mampu aku jawab
dengan sebuah senyuman manis yang melekat pada wajahku. Jika aku mampu
mengucapkannya inginku lontarkan serangkai kalimat bahwa dia adalah kado yang
ku minta dari tuhan, saat usiaku semakin bertambah kemaren.
Sesuai dengan apa yang ku minta kemaren sesosok
yang dewasa, tak banyak menuntut, perhatian dan pintar hadir dalam beberapa
hari setelah doaku. Walaupun kenyataanya sedikit menjadi hantu untuk permintaan
yang terakhir dan kurang untuk
permintaan kedua dari yang terakhir. Hee…namanya juga manusia tak akan
pernah puas, tetapi hanya bisa mencoba untuk lebih bersyukur.
Kini yang ku pahami tentangnya adalah dia seseorang
yang tak akan pernah mengucapkan sebuah kalimat-kalimat tetapi akan memberikan
sebuah tindakan dan itu langsung untukku tanpa harus orang lain tahu. Dan aku
sangat menghargai itu karena dia adalah salah satu kado terindah dalam hidupku.
Thursday, September 06 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar