Di sebuah desa nan jauh
disana……..jauh dari pemukiman besar, dan jauh dari moderisasi. Hiduplah sebuah keluarga yang sederhana dan
selalu hidup bahagia. Keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu dan seorang
anak.
Ayah : (memanggil sang anak, untuk membantu ibu membawa belanjaan)
Anak : (mengiyakan)
Ayah : (menanyakan bagaimana sekolah hari ini)
Anak : (menyenangkan, banyak teman dll. Hanya satu kendala sangat
jauh dari rumah, perlu naik turun gunung dulu, ngelewatin sungai dll)
Ayah : (memaklumkannya, karena rumah yang jauh dari pusat kota, dan
menyuruh sang anak untuk bilang ke ibu untuk membuatkan kopi)
Anak : (baik….ayah)
………………………………..
Yah…..begitulah kehidupan
keluarga sederhana itu sehari-hari. Sang ayah yang hanya bekerja sebagai kuli
panggul dan tukang potong daging di pasar, dan ibu sebagai tukang sayur.
Menyebabkan mereka terpaksa harus tinggal jauh dari perkotaan. Karena ketidak
sanggupan sang ayah membeli rumah dikota jadi mereka harus menempati rumah
warisan orang tua ayah tersebut.
Ayah : (meminta ibu membuatkan kopi.)
Ibu : (menawarkan kepada ayah untuk sekluarga pindah ke dekat
pasar, selain dekat dengan tempat kerja. Agar anak mereka tidak kecapekan lagi
setiap hari harus pergi jam 4 pagi untuk kesekolah)
Ayah : (menanyakan uangnya dari mana?)
Ibu : (ibu punya simpanan, pakai uang itu saja)
Ayah : (melarang, karena siapa tau uang itu sewaktu-waktu di
perlukan, dan itu untuk sekolah anak mereka sampai ke perguruan tinggi)
Ibu : (tapi yah……..)
Ayah : (menasehati sang istri untuk mensyukuri apa yang dimiliki
saat ini, karena itu yang terbaik dan tuhan pasti punya rencana yang terbaik
untuk keluarga kita)
………………………………….
Jika ayah bisa memilih ayah
sebenarnya juga ingin tinggal tidak jauh dari pusat kota, bukan karena tidak
ingin ketinggalan jaman atau modernisasi. Tapi karena ayah memikirkan
keluarganya yang selalu bolak-balik kota desa dan selalu memakan waktu yang
cukup lama untuk jarak dari desa ke kota. Tapi apa boleh buat untuk mencapai
itu semua ayah belum sanggup karena pendapatan ayah masih jauh dari harapan.
………………………………….
Pagi ini ayah dan ibu bekerja
seperti biasanya. Ibu seperti biasa sibuk menjajakan sayur”an segar dan ayah
kali ini mendapat pekerjaan untuk memotong ayam.
Bang togar : (menyuruh ayah
memotong ayam yang ada di kandang)
Ayah : (terkejut karena kali ini ayam yang di potong banyak tak
terkira)
Bang togar : (ia..banyak karena ada
orang kaya yang memborong semua ayam-ayam bang togar)
Ayah : (wah….untung besar kali ini bang)
Bang togar : (ya…sudahlah cepat
kau potong ayam-ayam itu. Jangan lupa kau bacakan doa sewaktu memotong)
Ayah : (baik bang…..)
………………………………….
Dan setelah memotong ayam seperti
biasa ayah melapor kembali kepada bang togar.
Ayah : (melapor ayam sudah di potong semua)
Bang togar : (ya….bagus dan
memberikan honor ayah langsung)
Ayah : (bingung karena gaji kali ini sangat banyak)
Bang togar : (menjelaskan gaji
ayah banyak karena banyaknya ayam yang ayah potong dan itu juga bonus untuk
ayah. Dan bang togar memberikan 1 ekor ayam sebagai bonus tambahan untuk ayah)
Ayah : (mengucapkan terima kasih kepada bang togar)
………………………………….
Sesampai di rumah ayah langsung
memotong ayam tersebut dan menyuruh ibu untuk memasaknya. Dan saat makan malam
tiba…………..
Ibu : (nak….makan dlu nanti dilanjutkan lagi belajarnya.)
Anak : (baik bu, wah….ibu masak ayam hari ini)
Ayah : (ya…cepat makan,terus dilanjutkan lagi belajarnya)
Anak : (loh…ayah kok ngambil kepalanya bukannya masih ada bagian
yang lebih enak dan sepertinya setiap kali ibu makan ayam pasti ayah selalu
makan kepalanya….kenapa begitu yah?)
Ayah : (karena…ayah ingin anak dan istri ayah mendapatkan bagian
yang enak, biarlah ayah hanya memakan kepala yang bisa dibilang merupakan
bagian yang tidak enak dagingnya juga sedikit)
………………………………….
Mendengar ucapan ayah tadi anak
dan ibu langsung terdiam dan air mata seketika menetes dari pipi ibu. Semenjak
itu ibu tidak pernah meributkan untuk pindah ke kota dan ibu sadar betapa
sayangnya ayah kepada keluarga, ayah selalu mengusahakan apa yang terbaik untuk
keluarga. Dan walaupun tidak pernah terucap ibu percaya sebenarnya ayah juga
mengusahakan tempat tinggal mereka.
So……selalu bersyukurlah atas apa
yang kau miliki saat ini, jangan pernah merasa kurang. Karena apa yang kau
nikmati saat ini belum tentu orang lain bisa menikmatinya.
Thursday, September 22, 2011