Sabtu, 27 Oktober 2012

Kisah Kebencian Srigala kepada Buah Apel


Kisah ini dimulai hanya dari seekor Srigala saja, bukan semua srigala yang ada.
dimulai dari suatu hari ketika siang tiba dan matahari terasa diujung pelupuk mata. Seekor srigala sedang bersandar di sebuah pohon rindang melepas penat setelah hampir setengah hari berburu tanpa membuahkan hasil. tanpa sadar, Sang Srigala melongok ke atas pepohonan yang rindang tersebut dan kemudian menatap beberapa buah Apel yang menggiurkan bertengger diranting-ranting pepohonan.

Dia dan Aku


Kehidupan memberikan banyak pelajaran yang sangat berati, dan kehidupan mengajarkan kita untuk dapat jauh lebih memahami arti dari sebuah kesetian. Aku bukanlah manusia yang sempurna, yang mampu memahami arti sebuah kesetian tetapi aku adalah manusia yang akan berusaha untuk tetap setia. Sedikit sulit memang memprakteknya secara langsung tetapi aku percaya dia memahami aku.

Mamaku Sayang


Seperti biasa setelah selesai latihan biola aku menunggu mama menjemputku. Kata orang aku dan  mama bagai amplop dan perangko yang gak bisa terpisahkan.tapi jauh dari apa yang mereka fikirkan aku dan mama bukanlah anak dan ibu kandung, ya… bisa di bilang mama ibu tiriku. Ibu kandungku meninggal saat aku masih berumur 1 bulan,dan setelah itu aku dirawat oleh papa dan eyang ku. Tapi saat aku berusia 15 tahun aku dan papa pindah ke jakarta, sedih sihh…harus ninggalin eyang sendirian dibogor tapi mau gimana lagi papa di pindah tugaskan kekantor pusat.
Dan setelah  2 tahun tinggal dijakarta papa mengenalkan ku dengan tante ira yaa…..yang bisa dibilang dia mama ku sekarang.
Papa   : (manggil-manggil sasa yang lagi di kamar dari ruang keluarga)
Sasa    : (menyahut dan lari menemui papa)
Papa   : (mengenalkan tante ira kepada sasa dan memberitahu  kalau tante ira calon mama untuk sasa)
Tante ira (mama) : (mengenalkan dirinya dengan lembut dan nanya beberapa hal ma sasa)
Sasa    : (tidak menjawab pertnyaan tante ira dan dengan nada ketus izin balik kekamar )
Papa    : (manggil sasa buat balik)
Tante ira (mama) : (mecoba memberi pengertian kepapa mungkin sasa mau belajar atau ada pr)
………………………………..
Saat itu aku bener-bener dihantui rasa takut, ditambah lagi setelah aku cerita ke lala kalo papa ngenalin aku ke calon istrinya.
Lala  : ( menggambarkan kalo punya ibu tiri itu gak enak, soalnya difilm ibu tiri yang dia tonton anak tirinya disiksa terus dan ibu tirinya Cuma baik kalau papanya ada dirumah aja.)
Sasa : (nanyain keseriusan ucapan lala dan nanya teros sasa harus gimana??)
Lala  : (nyaranin untuk bilang kepapa kalo sasa gak mau ibu tiri)
Sasa : (gak mungkin karena papa 2 bulan lagi bakalan nikah ma tante ira dan papa kelihatan bahagia banget )
Lala  : ( ya udah ….nyaranin untuk jalanin aja n sabar)
………………………………..
Semua kata-kata lala bener-bener jadi hantu dalam kehidupanku. Sebenarnya aku mau ceritain semua yang ada di hatiku ke papa, tapi aku takut ngerusak kebahagian papa.
Sampai akhirnya hari itu pun tiba,hari dimana aku akan punya mama tiri. aku gak tau ini adalah awal kebahagian untuk ku atau awal kebahagiaan untuk papa.
Papa  : ( ngajak sasa untuk foto bersama )
Sasa   : (mengiyakan)
Tante ira (mama) : (setelah foto bertiga mau foto berdua aja sama sasa,dan menanyakannya ke sasa)
Sasa   : (mengiyakan juga)
………………………………..
Hari pertama punya mama baru rasanya beda banget, Yang biasanya setiap pagi aku selalu dibangunin papa, pagi ini aku dibangunin mama, dan yang biasanya aku selalu sarapan dikantin kali ini aku dan papa sarapan dirumah.
Mama : (ngingetin sasa untuk sarpan yang banyak dan sebagainya)
Sasa  : (masih bersifat dingin karena anggapannya tentang ibu tiri dan ngajak papa untuk berangkat sekarang)
Papa  : (nyuruh sasa ngabisin sarapnya dulu)
sasa   : (tidak mau dengan alasan mesti nemuin guru pagi ini)
mama : (memberi pengertian kepapa takut sasa telat dan mungkin itu penting)
papa  : (mengiyakan dan langsung mengajak sasa)
………………………………..
Sifat dingin dan fikiran buruk ke mama tiriku berlangsung cukup lama tapi mama selalu mengambil hatiku dan meyakini aku kalau mama benar-benar sangat menyayangiku. Dan semua itu baru aku sadari sewaktu aku sakit dan tanpa papa disisiku.
Sasa    : (ngigau manggilin papa dengan panas yang tinggi)
Mama : (jaga sasa,ngerawat sasa dengan mencoba memberi kompres…setelah itu mencoba nelefon papa yang sedang dinas keluar kota )
Papa   : (menjawab telefon mama)
Mama : (memberi kabar indah sakit dan menyuruh papa agar cepat pulang)
Papa   : (mengatakan belum bisa pulang , tapi akan diusahakan)
………………………………..
Berkat Ketulusan dan kesabaran mama merawat, menjaga dan menemaniku semalaman akhirnya panasku turun, dan saat aku terbangun ku liat mama tidur disebelahku.
Sasa    : (bangunin mama )
Mama  : (bangun dan mengecek panas badan sasa)
Sasa     : (ngucapin makasih ke mama karena udah jaga dan ngerawat sasa, dan minta maaf karena anggapan buruk sasa selama ini ke mama)
Mama   : (memaklumi dan memaafkan sasa)
………………………………..
Lamunanku pun terhenti setelah mendengar kelakson mobil mama..dan dengan senyum yang lebar aku pun menghampiri dan langsung mencium mama.
Betapa bersyukurnya aku mempunyai mama yang mungkin dia bukan ibu kandungku tapi kasih sayangnya bisa melebihi ibu kandungku. Aku sempat menyesal karena telah beranggapan buruk tentang mama tapi semua itu terpatahkan karena dengan adanya mama, semua jadi terasa lebih lengkap dan tidak hanya awal kebahagian papa atau aku tapi ini adalah awal kebahagian bagi kami semua dan keluarga ku. Dan satu hal lagi, ternyata anggapan buruk orang tentang ibu tiri itu tidak selamanya benar .

Saturday, ‎April ‎02 ‎2011.

“BAJU MERAH YANG MEMBUATKU HILANG”


Bagi sebagian orang departemen store atau yang lebih dikenal dengan mall adalah tempat yang paling tepat untuk menghabiskan uang, karena selain bisa mendapatkan berbagai  jenis barang dengan mutu yang terjamin, mall juga sering dijadikan ajang untuk liburan keluarga apalagi cuci mata. Tapi bagaimana jika anak usia 4 tahun hilang disana??????
Mama : (sibuk milih-milih baju yang ceritanya lagi sale)
Papa   : (ikut milih-milih baju bantuin mama)
Inda    : (Cuma diam ngeliyat mama dan papanya yang lagi sibuk sama baju sale,dan ikut milih-milih)
…………………………………..
Sale ………, terkadang bisa bikin semua orang lupa. Lupa kalo lagi gak punya duit, lupa klo barang yang di beli itu gak begitu penting,  dan termasuk papa dan mama yang lupa kalau ada inda disamping mereka.
Papa    : (pindah mau liyat-liyat dasi, izin ke mama)
Mama  : (mengiyakan, dan masih tetap milih-milih baju)
Inda     : (masih ikut milih-milih baju dan gak sengaja nemuin baju warna merah, lalu izin ke mama buat
    nyobain baju tersebut ke pas room dan langsung kabur ke pas room)
mama   : (masih sibuk sama milih baju)
…………………………………..
Mama yang begitu asiknya milih-milih baju dari tadi masih gak sadar kalau inda udah gak ada disamping mama. Dan begitu mama nemuin baju yang cocok buat mama, mama langsung pergi menghampiri papa yang lagi milih dasi. Sedangkan inda sibuk nyobain baju yang gak sengaja dia temuin di tumpukan baju sale tadi.
Inda    : ( berdecak kagum dan senang ngeliyat dirinya di depan kaca yang cantik banget make baju itu,
 sambil muter-muter didepan kaca.)
…………………………………..
Setelah mama nemuin baju yang sesuai dengan selera mama dan papa juga sudah nemuin dasi yang sesuai dengan selera papa. Mama dan papa baru menyadari bahwa inda dari tadi tidak bersama mereka.
Mama   : (panik menanyakan inda ke papa, dan ngerasa kalo inda tadi mengikuti papa)
Papa     : (mengatakan bahwa inda tidak bersama papa, …”bukanya tadi sama mama”..)
Mama   : (semakin panik)
Papa     : (menenangkan mama dan mengajak untuk menyari inda)
…………………………………..
Sementara mama dan papa sibuk mencari inda. Inda masih mengagumi pakaian yang ia kenakan. Tetapi saat inda keluar dari pas room dia sudah kehilangan mama dan papanya.
Inda: (kebingungan mencari mama dan papanya)
                Sedang bingung-bingungnya mencari mama dan papanya inda bertemu dengan salah satu karyawan di mall tersebut.
kakak ganteng : (nanyain inda cari apa, mamanya mana,…..bla...bla..bla…”)
Inda                : (bilang ke kakak ganteng kalo mama ma papanya ilang….)
kakak ganteng : (ngajak inda kebagian informasi untuk menemukan orang tuanya)
…………………………………..
Sesampainya inda dan karyawan tersebut kebagian informasi. Inda ditanyain oleh kakak petugas dibagian informasi tersebut.
Kakak petugas  : (nanyain nama lengkap inda)
Inda                  : (inda pratama putri)
Kakak petugas  : (nanyain nama lengkap papa inda)
Inda                  : (gak tau…..taunya papa)
Kakak petugas  : (nanyain nama lengkap mama inda)
Inda                  : (gak tau……..taunya mama)
Karena inda tidak mengetahui nama papa dan mamanya, akhirnya kakak petugas memberikan informasi anak hilang dengan menyebutkan nama dan ciri-ciri inda saja.
Kakak petugas  : (menyebutkan nama lengkap dan ciri-ciri inda dan menyebutkan tempat bisa
 mengambil inda)
…………………………………..
Mendengar pengumuman anak hilang tadi mama dan papa langsung menghampiri bagian informasi.
Inda     : (melihat mamanya langsung teriak manggil mama)
Mama  : (masih panik meluk inda dan nanyain inda tadi kemana)
Inda      : (bercerita inda tadi kemana)
Mama   : (menasehati inda untuk tidak seperti itu lagi, minta maaf kepada inda, dan mengucapkan
terimakasih kepada kakak petugas dan kakak ganteng.)
kakak petugas & kakak ganteng: (sama-sama)
                …………………………………..
Papa dan mama menyadari akan keteledoran dan kesalahan mereka yang kurang memperhatikan dan menjaga inda. Dan ini menjadi pelajaran untuk mereka agar lebih menjaga dan memberi perhatian saat sedang mengajak inda pergi ke luar rumah. Dan satu lagi pelajaran yang mereka dapat sebagai orang tua untuk mengenalkan nama kedua orang tua kepada anak mulai dari dini, karena ternyata itu sangat penting apalagi jika terjadi insiden anak hilang seperti tadi.
Ini semua tidak hanya pelajaran bagi mama dan papa inda, tapi juga ini pelajaran bagi mama dan papa diseluruh dunia.

Saturday, ‎April ‎01 ‎2011.