Sabtu, 27 Oktober 2012

Mamaku Sayang


Seperti biasa setelah selesai latihan biola aku menunggu mama menjemputku. Kata orang aku dan  mama bagai amplop dan perangko yang gak bisa terpisahkan.tapi jauh dari apa yang mereka fikirkan aku dan mama bukanlah anak dan ibu kandung, ya… bisa di bilang mama ibu tiriku. Ibu kandungku meninggal saat aku masih berumur 1 bulan,dan setelah itu aku dirawat oleh papa dan eyang ku. Tapi saat aku berusia 15 tahun aku dan papa pindah ke jakarta, sedih sihh…harus ninggalin eyang sendirian dibogor tapi mau gimana lagi papa di pindah tugaskan kekantor pusat.
Dan setelah  2 tahun tinggal dijakarta papa mengenalkan ku dengan tante ira yaa…..yang bisa dibilang dia mama ku sekarang.
Papa   : (manggil-manggil sasa yang lagi di kamar dari ruang keluarga)
Sasa    : (menyahut dan lari menemui papa)
Papa   : (mengenalkan tante ira kepada sasa dan memberitahu  kalau tante ira calon mama untuk sasa)
Tante ira (mama) : (mengenalkan dirinya dengan lembut dan nanya beberapa hal ma sasa)
Sasa    : (tidak menjawab pertnyaan tante ira dan dengan nada ketus izin balik kekamar )
Papa    : (manggil sasa buat balik)
Tante ira (mama) : (mecoba memberi pengertian kepapa mungkin sasa mau belajar atau ada pr)
………………………………..
Saat itu aku bener-bener dihantui rasa takut, ditambah lagi setelah aku cerita ke lala kalo papa ngenalin aku ke calon istrinya.
Lala  : ( menggambarkan kalo punya ibu tiri itu gak enak, soalnya difilm ibu tiri yang dia tonton anak tirinya disiksa terus dan ibu tirinya Cuma baik kalau papanya ada dirumah aja.)
Sasa : (nanyain keseriusan ucapan lala dan nanya teros sasa harus gimana??)
Lala  : (nyaranin untuk bilang kepapa kalo sasa gak mau ibu tiri)
Sasa : (gak mungkin karena papa 2 bulan lagi bakalan nikah ma tante ira dan papa kelihatan bahagia banget )
Lala  : ( ya udah ….nyaranin untuk jalanin aja n sabar)
………………………………..
Semua kata-kata lala bener-bener jadi hantu dalam kehidupanku. Sebenarnya aku mau ceritain semua yang ada di hatiku ke papa, tapi aku takut ngerusak kebahagian papa.
Sampai akhirnya hari itu pun tiba,hari dimana aku akan punya mama tiri. aku gak tau ini adalah awal kebahagian untuk ku atau awal kebahagiaan untuk papa.
Papa  : ( ngajak sasa untuk foto bersama )
Sasa   : (mengiyakan)
Tante ira (mama) : (setelah foto bertiga mau foto berdua aja sama sasa,dan menanyakannya ke sasa)
Sasa   : (mengiyakan juga)
………………………………..
Hari pertama punya mama baru rasanya beda banget, Yang biasanya setiap pagi aku selalu dibangunin papa, pagi ini aku dibangunin mama, dan yang biasanya aku selalu sarapan dikantin kali ini aku dan papa sarapan dirumah.
Mama : (ngingetin sasa untuk sarpan yang banyak dan sebagainya)
Sasa  : (masih bersifat dingin karena anggapannya tentang ibu tiri dan ngajak papa untuk berangkat sekarang)
Papa  : (nyuruh sasa ngabisin sarapnya dulu)
sasa   : (tidak mau dengan alasan mesti nemuin guru pagi ini)
mama : (memberi pengertian kepapa takut sasa telat dan mungkin itu penting)
papa  : (mengiyakan dan langsung mengajak sasa)
………………………………..
Sifat dingin dan fikiran buruk ke mama tiriku berlangsung cukup lama tapi mama selalu mengambil hatiku dan meyakini aku kalau mama benar-benar sangat menyayangiku. Dan semua itu baru aku sadari sewaktu aku sakit dan tanpa papa disisiku.
Sasa    : (ngigau manggilin papa dengan panas yang tinggi)
Mama : (jaga sasa,ngerawat sasa dengan mencoba memberi kompres…setelah itu mencoba nelefon papa yang sedang dinas keluar kota )
Papa   : (menjawab telefon mama)
Mama : (memberi kabar indah sakit dan menyuruh papa agar cepat pulang)
Papa   : (mengatakan belum bisa pulang , tapi akan diusahakan)
………………………………..
Berkat Ketulusan dan kesabaran mama merawat, menjaga dan menemaniku semalaman akhirnya panasku turun, dan saat aku terbangun ku liat mama tidur disebelahku.
Sasa    : (bangunin mama )
Mama  : (bangun dan mengecek panas badan sasa)
Sasa     : (ngucapin makasih ke mama karena udah jaga dan ngerawat sasa, dan minta maaf karena anggapan buruk sasa selama ini ke mama)
Mama   : (memaklumi dan memaafkan sasa)
………………………………..
Lamunanku pun terhenti setelah mendengar kelakson mobil mama..dan dengan senyum yang lebar aku pun menghampiri dan langsung mencium mama.
Betapa bersyukurnya aku mempunyai mama yang mungkin dia bukan ibu kandungku tapi kasih sayangnya bisa melebihi ibu kandungku. Aku sempat menyesal karena telah beranggapan buruk tentang mama tapi semua itu terpatahkan karena dengan adanya mama, semua jadi terasa lebih lengkap dan tidak hanya awal kebahagian papa atau aku tapi ini adalah awal kebahagian bagi kami semua dan keluarga ku. Dan satu hal lagi, ternyata anggapan buruk orang tentang ibu tiri itu tidak selamanya benar .

Saturday, ‎April ‎02 ‎2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar